Maaf jika keluar topik
Saya cekcok dengan anak perempuan saya yang sekarang kelas 3 SMP gara-gara masalah ini. Jadi saya menulis ini untuk mendengarkan pendapat anda.

Teman anak perempuan saya (siswa laki-laki) pindah sekolah di kelas 1 SMP. Saya pikir mereka tidak saling kontak setelahnya tapi ternyata akhir-akhir ini mereka berhubungan lagi. Akhir pekan depan dia bilang mau main ke rumahnya sendirian..
Siswa laki-laki itu pindah sekolah karena sepakbola dan sampai sekarang masih menekuninya. Di dunia yang serba berantakan ini saya hanya ingin sedikit menahannya tapi anak perempuan saya tidak paham.. apakah saya aneh?


1. [+113, -2]
Anak laki-laki itu mengajaknya ke rumah agar bisa berhubungan badan. Saya tidak paham apakah anak anda masih polos atau apa. Jika ingin pergi katakan lah untuk pergi dengan ibunya.

2. [+94, -1]
Jangan pernah ijikan. Jangan sekali-kali

3. [+87, -1]
Kenapa harus main ke rumah? Ada banyak tempat makan yang bisa dijadikan tempat main selain rumah

4. [+61, -50]
Tampaknya anak anda gila laki-laki. Nanti pasti kebiasaan minum habis itu bilang gak bisa ingat apa-apa. Dengan melihat 1 hal kita bisa melihat 100 hal lain.

5. [+58, -2]
Lebih baik ketemu di luar. Kalau itu saya, saya tidak akan membiarkannya pergi. Meskipun saya percaya anak perempuan saya, saya tidak percaya temannya itu.

6. [+25, -0]
Pemain sepakbola? Dari situ saja sudah tahu jawabannya. Jangan pernah biarkan dia pergi.

7. [+25, -0]
Ini masalah yang terpisah dari mempercayai anak-anak anda. Bukankah usia 16 tahun ketika hormon anda sedang gila-gilanya? Seperti yang selalu saya katakan kepada anak laki-laki saya, mau perempuan atau laki-laki seusia kalian, pengendalian diri kalian belum cukup matang. Jadi jangan membuat situasi dan jangan menguji diri sendiri. Ini masalah yang sudah lewat, tetapi anak seorang teman saya membuat kecelakaan, dan keluarganya sekarang hancur. Ini bukan salah siapa-siapa. Tetapi jika semuanya tidak berjalan dengan baik, semuanya bisa salah. Namun, jika anda sangat menentangnya, dia nanti dapat melakukannya secara diam-diam tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Apakah anda sudah membujuk mereka untuk bertemu di tempat terbuka? Minta orang tua dari rumah itu untuk merawat mereka dengan baik dengan menelepon mereka. Katakan pada anak anda "ibu percaya kamu, tapi ibu ingin kamu tahu betapa ibu peduli pada kamu sama seperti ibu mencintai diri sendiri. Bisakah ibu mendapatkan informasi kontak sehingga ibu bisa merasa nyaman?" Jangan melakukannya dengan paksa. Kecenderungan setiap anak berbeda, tetapi semakin anda menekannya, semakin melawan.

8. [+22, -1]
Memang apa lagi yang dipikirkan anak perempuan 16th?

9. [+20, -0]
Meski dia bilang 3 anak perempuan akan pergi aku tidak akan membiarkannya. Karena banyak kasus di mana anak kena (diperk*osa) sekelompok orang di rumah yang tidak ada orang tuanya. Harus jaga-jaga

10. [+15, -0]
Mungkin dia ingin melangkah lebih jauh karena dia mengerti, bukan karena dia tidak mengerti. Itulah masalah sebenarnya. Kecuali sang ibu menentangnya, putrinya akan berusaha untuk pergi diam-diam sekarang, tapi itu bisa lebih buruk lagi. Seksrang daripada hanya melarang dengan keras, ini saat yang tepat untuk memberi edukasi masalah seksual layaknya seorang teman. Putusnya komunikasi adalah yang paling berbahaya.