Propofol, Ganja, Kokain, hingga Ketamin. Aktor Yoo Ah In (nama asli Uhm Hongsik) yang didakwa dengan pasal penyalahgunaan total 4 jenis narkotika menunda kehadiran dalam panggilan polisi. Meski sudah 6 minggu berlalu semenjak skandal narkobanya ini meledak, ia masih belum kunjung angkat suara. Bagaimana kah pandangan para ahli hukum terhadap kasus kali ini? Kami telah mewawancarai 3 orang pengacara.
"Putusan Cerdik"
Pengacara petahana A menilai bahwa pengacara yang ditunjuk Yoo Ah In mengambil 'keputusan cerdik'. Fakta bahwa pengacara dari Firma Hukum Infinite, Cha Sangwoo, adalah seorang mantan jaksa, dan terungkap bahwa dia pernah bekerja di Kim & Jang, firma hukum terbesar di Korea menarik perhatian.
Poin yang mengundang lebih banyak perhatian adalah ketua Firma Hukum tersebut, di mana namanya disebutkan dalam tim pengacara, yaitu Pengacara Park Sungjin. Dengan pengalamannya selama 28 tahun, ia menjadi sosok pakar investigasi narkoba terbaik di kejaksaan. Pada tahun 2000, ia mendapat pujian dari Menteri Kehakiman atas kontribusinya dalam memerangi narkoba, kemudian pada tahun 2006 ia juga menerima pelatihan jangka panjang dari Administrasi Pemberantasan Narkoba Amerika (DEA), (menjadikannya) sebagai seorang jaksa spesialis dalam investigasi narkoba yang disertifikasi oleh Kantor Kejaksaan Agung.
Khususnya, ia juga dikenal luas ke publik melalui penyelidikan kasus penyalahgunaan Propofol oleh aktor Lee Seungyeon, Park Siyeon, dan Jang Mi-In Ae pada tahun 2013 silam.
Pengacara A mengatakan, "Tampaknya Pengacara Park Sungjin menjadi pilihan strategis terbaik untuk ditunjuk oleh Yoo Ah In yang saat ini akan diselidiki oleh polisi karena ia lebih akrab dengan kejahatan narkoba daripada orang lain". Ia menambahkan, "Tidak ada yang bisa mengubah apa yang sudah diselidiki oleh polisi. Namun, jika menyangkut masalah yudisial, ada berbagai metode perhitungan." Ia adalah tangan paling pasti bagi Yoo Ah In untuk bersiap menghadapi ketidakpastian dalam situasi di mana penyelidikan polisi sedang berlanjut.
"Masa percobaan juga sangat dimungkinkan"
Pengacara lain lagi, yaitu B dan C juga menilai bahwa ada kemungkinan besar Yoo Ah In menerima masa percobaan.
Pengacara B menjelaskan, "Pada kasus dalam negeri terdakwa penggunaan narkoba, khususnya pengguna awal, banyak kasus tuntutan terhadap mereka ditangguhkan. Akan tetapi, dalam kasus Yoo Ah In ini, ia memiliki pengaruh sosial karena ia adalah tokoh terkenal dan ia juga didakwa atas penggunaan kokain di mana obat itu memiliki level adiksi yang sangat tinggi. Oleh karena itu, penangguhan tuntutan akan sulit dilakukan."
Ia menjelaskan, "Seberapa sering dan berapa banyak Yoo Ah In mengonsumsi narkoba akan menjadi kunci level hukuman yang akan diberikan. Khususnya, jika bukan memproduksi, menjual, dan mengedarkan obat-obatan, yang merupakan faktor pidana berat, dan bukan pengguna dengan kebiasaan, Yoo Ah In yang tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya kemungkinan besar akan dihukum percobaan"
Pengacara C juga memberikan penilaian yang mirip. Ia mengatakan, "Jika Yoo Ah In tidak aktif terlibat dalam penyelundupan narkoba atau terbiasa mengonsumsi narkoba dalam jumlah besar, kemungkinan besar dia akan dijatuhi hukuman percobaan daripada penjara." Ia melanjutkan, "Level hukuman yang lebih konservatif akan diterapkan dalam situasi di mana perhatian publik terfokus seperti sekarang, tetapi jika Yoo Ah In menunjukkan sikap refleksi yang tulus dan tidak ada kejahatan tambahan, kemungkinan akan ada denda atau hukuman percobaan."
Skandal narkoba Yoo Ah In pertama kali meledak pada tanggal 8 bulan lalu. Saat itu, ia diketahui menerima penyelidikan polisi atas dakwaan penggunaan Propofol. Setelahnya, Institut Investigasi Ilmiah Nasional mengadakan evaluasi yang terperinci, dan selain propofol, total empat jenis komponen obat terdeteksi di rambut dan urinnya, termasuk ganja, kokain, dan ketamin.
Setelah itu, polisi menggeledah kediaman Yoo Ah In serta menggerebek klinik operasi plastik di Gangnam-gu dan Yongsan-gu, di mana propofol dan ketamin diberikan kepadanya, dan memanggil kenalan beserta manajernya sebagai saksi. Selama proses ini, dokter yang meresepkan propofol untuk Yoo Ah In ditangkap sebagai penjahat kelas kakap karena memberikan obat itu sendiri secara ilegal.
Polisi saat ini telah melarang Yoo Ah In meninggalkan negara dan melanjutkan penyelidikan tanpa penahanan. Pihak Yoo Ah In menunda panggilan polisi, yang dijadwalkan besok (24), dan sedang mengoordinasikan jadwal kehadiran mendatang dengan polisi.
0 Komentar